Tambah Umur

Hari jadiku bertepatan tanggal 04 Oktober. Maaf sebelumnya baru sempet nulis sekarang. Sebenarnya kaget juga waktu acara di mulai. Dikirain acaranya biasa saja, tapi kenyataannya acaranya luar biasa mewah untukku yang menginjak umur dewasa. Dikira hanya tumpeng yang memenuhi syukuranku. Tapi ternyata ada Tar juga yang lumayan besar dan tingkat 2. Bingung jadinya. Mana ada rasa malu, lihat lilin yang dipasang tanpa dinyalakan karena gak boleh aku malu sendiri. Ya akhirnya aku potong deh tumpeng duluan, dan ada rasa takdzim pada Umi yang menyuapkan tumpeng syuluran itu padaku. Tanpa terasa air mata menetes dan berpikir, diumurku yang bertambah ini, apa saja yang telah aku berikan pada orang tua. Sehingga aku merasa bersalah sekali karena telah atau selalu menyakitkan dan menyusahkan orang tuaku. Aku sadar, selama aku tak mau merubahnya, maka tak kan pernah berubah. Yang lucunya lagi, potongan tar aku berikan kepada orang baru yang mengisi hari-hari keluargaku. Semua tamu-tamu riuh melihat potongan tar yang pertama aku suguhkan kepada Om Syahman. Dengar-dengar isu yang akan menjadi pendamping baru Umiku. Mudah-mudahan saja, Amien. Orangnya baik, dan selalu tulus membantu orang. Malu liat umur, tapi gak dewasa-dewasa.